bagai sebuah melody yang mengalun tanpa tujuan
ntah apa yang akan terjadi
kepasrahan kian merajam diri
ketika rasa itu mengalun indah
serasa ada pelangi surga menyertai setiap langkah
hanya bisa melihat dan berharap
tanpa tahu akan rasa dan tujuan
menjauh, bagai kerikil yang dilemparkan ke samudera yang dalam
tak pernah akan bisa kembali dengan sendirinya
perlu keberanian tingkat tinggi untuk menyelam kedasar dan mengambilnya
bagai angin yang telah berlalu, dan tak bisa kembali lagi ketempat yang telah ia lalui
menyapamu bagaikan hal yang tak mungkin bisa diraih
senyuman yang kau tujukan padaku bagaikan misteri dan sebuah kejanggalan
jangan, jangan lihat aku lagi, carilah cinta yang lain. biarkan aku sendiri yg merasakan.
bagai mencintai sesuatu yang tak bisa untuk dicintai.
berharap pada sesuatu yang haram untuk diharapkan, itulah dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar